Selasa, 11 Agustus 2009

Penggunaan Laptop Pada Remaja Autis

Saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. setiap orang menggunakan kecanggihan teknologi, tak terkecuali para pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta. Setiap pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta sudah dapat mengoperasikan computer maupun notebook (laptop). Buku catatan bergaris sepertinya sudah jarang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

Demikian pula denga para pelajar di SLB Fredofios Yogyakarta. Para siswa disana merupakan penyandang autis, gangguan komunikasi dan gangguan belajar yang berusia 8 – 23 tahun. Salah satu program di sekolah ini adalah Program IpTek, dengan pembelajaran computer. Baik computer program office maupun design.

Pada remaja penyandang autis memiliki keterbatasan dalam motorik. Anak autis seringkali mengalami terlambat berjalan, terlambat bicara, dan adanya gangguan dalam persepsi sensorik. Misalnya suka mencium-cium, menggigit atau menjilati mainan atau benda apapun, bila mendengar suara keras akan tutup telinga, tidak menyukai rabaan atau pelukan, merasa risih jika berjalan di lantai yang kasar ataupun tanah, merasa risih jika menyentuh benda yang bertekstur, tidak dapat mengontrol otot pada saat menulis atau menggambar.

Salah satu siswa SLB Fredofios, memiliki gangguan persepsi sensorik. Ia akan segera mengeringkan tangannya saat terkena air. Ia juga tidak dapat mengontrol kuat – lemahnya otot tangan ketika menulis, sehingga pada saat menulis dengan pensil biasanya ia akan sering meraut pensilnya karena berkali-kali pensilnya patah. Kemudian setelah dikenalkan dengan pulpen, ia sering mengulang-ulang menulis huruf (ditebalkan) dan ditekan hingga kadang-kadang kertas menjadi sobek/berlubang. Selain itu, tulisannya juga kurang rapi, hurufnya besar-besar sehingga jadi susah dibaca. Meskipun begitu, ia sangat mahir bermain keyboard, mencari notasi lagu yang ia sukai dengan mandiri. Ia juga senang menyusun puzzle 1000 keping berjam-jam dan berhari-hari di waktu luangnya. Pada saat melukis dengan kuas dan cat, ia juga kurang dapat mengontrol tangannya memencet tube cat sehingga seringkali cat banyak terbuang. Juga ketika menyapukan kuasnya pada kanvas, ia seringkali menekan dengan kuat. Namun demikian, lukisannya pernah terjual pada saat pameran lukisan.
Ia juga dapat mengoperasikan computer dengan baik, baik mengetik maupun menggambar. Penggunaan mouse pada computer juga sangat lancar. Sehingga pada saat ini ia mulai dikenalkan penggunaan laptop pada setiap pelajaran di sekolah. Ia tidak perlu lagi menulis dengan waktu yang lama. Kecepatannya mengetik justru menjadikan pelajaran lebih efektif.